tag:blogger.com,1999:blog-92058648357347554722024-03-14T07:15:39.139-07:00Ekskul PASKIBRA NETIMAfuzie dan cynthiahttp://www.blogger.com/profile/12795394424438970519noreply@blogger.comBlogger4125tag:blogger.com,1999:blog-9205864835734755472.post-11359441781508203132010-05-16T04:14:00.000-07:002010-05-16T23:16:27.724-07:00Pengalaman Kami Berdua Selama Mengikuti PASKIBRA di Netima<b>Pengalaman kami berdua selama mengikuti Paskibra di netima</b>. Pada saat kami masuk ke SMPN 3 Majalengka sebagai murid baru di tahun ajaran baru, kami melaksanakan kegiatan MOS selama seminggu. Ketika kegiatan MOS masih berlangsung, semua ekskul-ekskul yang ada di Netima pun dipromosikan oleh murid-murid Netima yang mengikuti ekskulnya masing-masing. Semua ekskul yang ada di Netima sangat menarik, tapi kami lebih tertarik pada ekskul Paskibra, karena tampilannya disajikan dengan cara fashion show yang ditampilkan oleh anggota paskibra dan menggunakan macam-macam jenis pakaian Paskibra. Dan ketika promosi di kelas pun, kami tertarik karena bisa membuat kami lebih disiplin. Akhirnya kami pun masuk ekskul Paskibra.<br />
<a name='more'></a><br />
Ketika KBM mulai berlangsung, ekskul pun mulai dilaksanakan. Kami mengikuti ekskul Paskibra, latihannya sangat menarik dan seru. Kami diajari tentang berbagai hal yang belum kami tahu tentang kepaskibraan. Saat itu, ada pemilihan untuk menjadi pasukan, untuk mengikuti LKBB, LBBI dan semacamnya. Saat pemilihan pertama kami tidak terpilih untuk menjadi pasukan. Tapi, saat ada pemilihan kedua untuk mengikuti LBBI di SMAT Krida Nusantara, Bandung, tingkat Provinsi, kami berdua terpilih untuk menjadi pasukan dan mewakili sekolah untuk mengikuti perlombaan tersebut. Kami pun melaksanakan latihan rutin setiap hari selama sebulan sebelum lomba dilaksanakan. Kami pun bergabung dengan senior yang telah lebih dulu masuk pasukan inti (kebetulan kami berdua langsung masuk pasukan inti). Kami melatih konsentrasi dan kekompakan kami yang awalnya belum terbentuk karena kami belum saling mengenal lebih dekat. Tapi, lama-kelamaan, kami yang 1 pasukan itu dapat menjadi satu kesatuan yang kompak. Sebulan latihan tidak terasa, akhirnya lomba pun dilaksanakan. Kami berangkat ke Bandung untuk mengikuti perlombaan. Kesan pertama kami mengikuti mengikuti lomba yaitu sangat nervous dan takut. Tapi, berkat dukungan para senior, pelatih, dan pembina, rasa itu pun hilang. Kami tampil dengan percaya diri dan akhirnya perjuangan kami tidak sia-sia, kami mendapat juara harapan 1 atau juara 4. Kami senang sekaligus bangga karena sudah menampilkan yang terbaik dan mendapat hasil yang tidak mengecewakan. Setelah mengikuti perlombaan di SMAT Krida Nusantara, sebulan kemudian kami mengikuti perlombaan lagi di Dinas Pendidikan. Tapi sayang, di situ kami pasukan kuning hanya bisa mendapat finish di juara 7 atau harapan 4. Sedangkan pasukan hijau Netima mendapat finish juara 9. Pada pertandingan itu kami sangat kecewa. Tapi kami tidak akan terus bersedih dan terpuruk dengan kekalahan kami. Kami pun bangkit dan terus berlatih dengan serius. Perlombaan LBBI pun ada lagi yaitu di SMKN 1 Majalengka. Di situ, kami mengirirmkan 2 pasukan lagi yaitu pasukan kuning (pasukan inti Netima) dan pasukan hijau. Di SMKN 1 Majalengka, alhamdulillah pasukan kuning mendapat juara 3, tapi pasukan hijau belum bisa mendapat juara. Kita belum puas dengan itu semua, kita akan terus selalu berlatih agar menjadi yang terbaik. Perlombaan terakhir yang telah kami ikuti yaitu LBBI di DISDIK pada tanggal 27 April 2010. Pada perlombaan itu, kami hanya mengirimkan 1 pasukan saja, yaitu pasukan kuning. Di sana kami sangat senang, karena Pasukan kuning mendapat juara pasukan terfavorit, juara 1, dan juara umum se-Kabupaten. Kami sangat bangga atas apa yang telah kami dapatkan, karena kerja keras kami tidak sia-sia. Tapi meskipun kami telah mendapat yang telah kami inginkan, kami akan terus berusaha dan berlatih, juga tidak bersikap sombong, agar tetap menjadi yang terbaik saat mengikuti perlombaan selanjutnya.fuzie dan cynthiahttp://www.blogger.com/profile/12795394424438970519noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-9205864835734755472.post-39339993240214309242010-05-16T04:09:00.000-07:002010-05-16T23:11:12.927-07:00Latihan Rutin<b>Latihan rutin</b> Paskibra di Netima diadakan setiap hari Senin pada pukul 14.30. Tepat pada pukul 14.30 dilaksanakan apel rutin, yang harus diikuti oleh seluruh anggota Paskibra. Pada apel tersebut akan ada pemimpin apel yang memimpin apel dan pengambil apel yang akan memberikan amanat. Setelah apel selesai, anggota Paskibra akan masuk ke ruangan kelas. Di kelas, ayi-ayi (panggilan kepada adik kelas atau kepada anggota Paskibra yang lebih muda, yang artinya adik) akan diberi pengarahan atau akan diberi materi oleh eteh/akang (panggilan kepada kakak kelas atau kepada anggota Paskibra yang lebih tua/seumuran) tentang kepaskibraan. Atau, ayi-ayi akan dilatih PBB (Peraturan Baris Berbaris) oleh senior/pelatih di lapangan. PBB akan melatih kedisiplinan, konsentrasi, kesigapan dan kekompakan para anggota Paskibra.fuzie dan cynthiahttp://www.blogger.com/profile/12795394424438970519noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9205864835734755472.post-17137262472476133442010-04-30T06:23:00.001-07:002010-05-03T05:20:39.133-07:00Makna Lambang PASKIBRA<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgE6mw2Qh5-QJczituF4yZFbEgD1z5h2OaYoCOo3CFdxF61ojUVYGhzBskHQ6Uu-b39-70lEKi2VbI0dv42a4lCpEfpd-hHxf29FeQsmcpxo6K1Kher2jZXkLmgVSkpNsa-MUTN_6i8q0s/s1600/Teratai_0.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgE6mw2Qh5-QJczituF4yZFbEgD1z5h2OaYoCOo3CFdxF61ojUVYGhzBskHQ6Uu-b39-70lEKi2VbI0dv42a4lCpEfpd-hHxf29FeQsmcpxo6K1Kher2jZXkLmgVSkpNsa-MUTN_6i8q0s/s320/Teratai_0.png" /></a></div><b><span style="color: #990000;">Paskibra</span></b> mempunyai lambang berupa setangkai bunga teratai, dan lambang tersebut tentunya mempunyai makna khusus bagi seluruh anggota Paskibraka. Lebih detailnya adalah sebagai berikut http://www.blogger.com/img/blank.gif:<br />
Setangkai bunga teratai yang mekar dan dikelilingi oleh gelang rantai, yang mana rantainya berbentuk bulat dan belah ketupat, berjumlah 16 mata rantai bulat dan 16 mata rantai belah ketupat.<br />
<br />
<b><span style="color: #38761d;">Makna dari lambang tersebut adalah</span> :</b><br />
<a name='more'></a><br />
a. Lambang berupa <b><span style="color: #38761d;">bunga teratai</span></b> yang tumbuh dari lumpur (tanah) dan berkembang di atas air, hal ini bermakna bahwa anggota Paskibraka adalah pemuda yang tumbuh dari bawah (orang biasa) dari tanah air yang sedang berkembang dan membangun.<br />
b. <b><span style="color: #38761d;">Bunga teratai</span></b> berdaun bunga 3 (tiga) helai tumbuh ke atas (mahkota bunga), bermakna belajar, bekerja, dan berbakti.<br />
c. <b><span style="color: #38761d;">Bunga teratai</span></b> berkelopak 3 (tiga) helai mendatar bermakna aktif, disiplin, dan gembira.<br />
d. <b>Mata rantai berkaitan</b> melambangkan persaudaraan yang akrab antar sesama generasi muda Indonesia yang ada di berbagai pelosok penjuru (16 penjuru arah mata angin) tanah air.<br />
<br />
Rantai persaudaraan ini tanpa memandang asal suku, agama, status sosial, dan golongan, akan membentuk jalinan mata rantai persaudaraan yang kokoh dan kuat. Sehingga mampu menangkal bentuk pengaruh dari luar dan memperkuat ketahanan nasional, melalui jiwa dan semangat persatuan dan kesatuan yang telah tertanam dalam dada setiap anggota Paskibraka.fuzie dan cynthiahttp://www.blogger.com/profile/12795394424438970519noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9205864835734755472.post-8663377340761995502010-04-30T06:20:00.000-07:002010-05-03T01:48:35.737-07:00Sejarah Terbentuknya PASKIBRAKA<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7mnmklnyHTdeXUmX6laXJ4YMFK2W2Rcrv9S1jsFnAK23x9zsN452ML6JJpKQHMDA4Gga78HVOWvNr_sv6duQY7Hz6lIpvbH15IhGcB1GGfFcFjIud43XVV1VrbpBVDfEnEebl91qOBw8/s1600/paskibraka.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5466953631214016258" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7mnmklnyHTdeXUmX6laXJ4YMFK2W2Rcrv9S1jsFnAK23x9zsN452ML6JJpKQHMDA4Gga78HVOWvNr_sv6duQY7Hz6lIpvbH15IhGcB1GGfFcFjIud43XVV1VrbpBVDfEnEebl91qOBw8/s320/paskibraka.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 74px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 127px;" /></a><span style="color: #660000; font-weight: bold;">Bendera Pusaka</span><br />
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dikumandangkan pada hari Jum’at tanggal 17 Agustus 1945, pukul 10.00 di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta. Setelah pernyataan kemerdekaan tersebut, untuk pertama kalinya secara resmi Bendera Kebangsaan Merah Putih dikibarkan oleh Latief Hendaningrat dan Suhud. S. Bendera tersebut merupakan hasil jahitan Ibu Fatmawati Soekarno dan selanjutnya bendera inilah yang disebut “Bendera Pusaka”<br />
<br />
Bendera Pusaka berkibar siang dan malam ditengah hujan, tembakan sampai Ibukota Republik Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta pada tahun 1946.<br />
Pada tahun 1948 Belanda melancarkan agresi militernya. Pada waktu itu Ibukota RI berada di Yogyakarta, Bapak Husein Mutahar (Bapak Paskibraka) ditugaskan oleh Presiden Soekarno untuk menyelematkan Bendera Pusaka. (Penyelematan Bendera tersebut merupakan salah satu bagian dari sejarah untuk menegakan berkibarnya Sang Merah Putih di persada Ibu Pertiwi)<br />
<a name='more'></a><br />
Untuk menyelamatkan Bendera Pusaka tersebut terpaksa Bapak Husein Mutahar harus memisahkan antara bagian yang merah serta putihnya. Akhirnya dengan bantuan Ibu Perna Dinata benang jahitan diantara Bendera tersebut berhasil dipisahkan. Selanjutnya kedua bagian tersebut masing-masing di simpan sebagai dasar pada kedua tas Bapak Husein Mutahar yang selanjutnya tas tersebut diisi dengan pakaian serta perlengkapan pribadi miliknya. Hal ihwal Bendera tersebut dipisahkan, karena pada waktu itu beliau mempunyai pemikiran bahwa setelah dipisah Bendera tersebut tidak lagi dapat dikatakan Bendera karena hanya sebatas secarik kain. Hal ini dilakukan guna menghindari penyitaan dari pihak Belanda.<br />
<br />
Tak lama setelah Presiden menyerahkan Bendera Pusaka, Beliau ditangkap dan diasingkan oleh Belanda bersama Wakil Presiden beserta staf kepresidenan lainnya ke Muntok, Bangka Sumatera.<br />
Sekitar pertengahan bulan Juni 1948 Bapak Husein Mutahar menerima berita dari Bapak Soejono , isi pemberitahuan itu yakni adanya surat pribadi Presiden pada dirinya yang pada pokoknya Presiden memerintahkan Bapak Husein Mutahar guna menyerahkan kembali Bendera Pusaka kepada Beliau dengan perantaraan Bapak Soejono yang selanjutnya Bendera Pusaka tersebut dibawa serta diserahkan kepada Presiden ditempat pengasingan (Muntok, Bangka).<br />
Setelah mengetahui hal tersebut, dengan meminjam mesin jahit milik isteri seorang dokter, Bendera Pusaka yang terpisah menjadi dua bagian tersebut disatukan kembali persis pada posisinya semula, akan tetapi sekitar 2 cm dari ujung Bendera ada sedikit kesalahan jahit.<br />
Selanjutnya Bendera tersebut di serahkan kepada Bapak Soejono sesuai dengan isi surat perintah Presiden.<br />
<br />
<span style="color: #660000;">2. Pengibaran Bendera Merah Putih di Gedung Agung Yogyakarta</span><br />
Menjelang peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke II (1946-red), Presiden memanggil salah seorang ajudan beliau, yaitu Bapak Mayor Laut (L) Husein Mutahar (yang kelak menyelamatkan Bendera Pusaka). Selanjutnya memberikan tugas untuk mempersiapkan dan memimpin upacara peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1946 di Halaman Istana Presiden Gedung Agung Yogyakarta (pada tahun 1946 Ibukota RI berada di Yogyakarta).<br />
Pada saat itu Bapak Husein Mutahar mempunyai pemikiran bahwa untuk menumbuhkan rasa persatuan bangsa maka pengibaran Bendera Pusaka sebaiknya dilakukan oleh para pemuda se-Indonesia. Kemudian beliau menunjuk 5 orang pemuda yang terdiri dari 3 orang putera dan 2 orang puteri perwakilan daerah yang berada di Yogyakarta.<br />
Formasi pengibaran seperti ini dilakukan sampai dengan tahun 1948.<br />
Pada tanggal 6 Juli 1949 Presiden bersama Wakil Presiden tiba kembali di Yogyakarta dari Bangka (tempat pengasingan) dengan membawa kembali Bendera Pusaka. Tanggal 27 Desember 1949 dilakukan penandatanganan naskah pengakuan kedaulatan di Negeri Belanda dan mengubah bentuk negara Indonesia menjadi Republik Indonesia Serikat dan menyerahkan kekuasaan di Jakarta. Sedangkan penyerahan kedaulatan dari Republik Indonesia kepada Republik Indonesia Serikat dilakukan di Yogyakarta.<br />
Tanggal 28 Desember 1949 Presiden kembali ke Jakarta guna memangku jabatan sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat. Setelah empat tahun ditinggalkan, Jakarta kembali menjadi Ibukota RI dan pada hari itu juga Bendera Pusaka juga dibawa ke Jakarta.<br />
Untuk pertama kali peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1950 diselenggarakan di Istana Merdeka, Jakarta. Bendera Pusaka Merah Putih berkibar dengan megahnya di tiang tujuh belas dan disambut dengan penuh kegembiraan oleh seluruh bangsa Indonesia.<br />
Regu-regu pengibar dari tahun 1950-1966 dibentuk dan diatur oleh Rumah tangga Kepresidenan.<br />
<br />
<span style="color: #660000;">3. Percobaan Pembentukan Pasukan Penggerek Bendera Pusaka Tahun 1967 dan Pasukan Pertama Tahun 1968</span><br />
<br />
Pada tahun 1967 Bapak Husein Mutahar dipanggil oleh Presiden Soeharto untuk menangani lagi masalah Pengibaran Bendera Pusaka. Dengan ide dasar dari pelaksanaan tahun 1946 di Yogyakarta, kemudian beliau mengembangkan lagi formasi pengibaran menjadi 3 (tiga) kelompok yang dinamai sesuai jumlah anggotanya, yaitu :<br />
-Kelompok 17/Pengiring (Pemandu)<br />
-Kelompok 8/Pembawa (Inti)<br />
-Kelompok 45/Pengawal.<br />
Ini merupakan simbol yang diambil dari tanggal Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945<br />
Pada saat itu dengan situasi dan kondisi yang ada, beliau melibatkan putra daerah yang ada di Jakarta dan menjadi anggota Pandu/Pramuka untuk melaksanakan tugas Pengibaran Bendera Pusaka.<br />
Semula rencana beliau untuk kelompok 45 (pengawal) akan terdiri dari para Mahasiswa AKABRI (Generasi Muda ABRI-red) , tetapi pada waktu itu libur perkuliahan dan transfortasi Magelang-Jakarta menjadi kendala, sehingga sulit untuk dilaksanakan.<br />
Usul lain untuk menggunakan pasukan elite ABRI (RPKAD, PGT, MARINIR, BRIMOB) juga tidak mudah. Akhirnya diambil dari Pasukan Pengawal Presiden (PASWALPRES) yang mudah dihubungi dan sekaligus mereka bertugas di Istana Jakarta.<br />
Tahun 1968, petugas Pengibar Bendera Pusaka adalah pemuda utusan propinsi. Tetapi belum seluruh propinsi mengirimkan utusan sehingga harus ditambah oleh ex-anggota pasukan tahun 1967.<br />
Tahun 1969 karena Bendera Pusaka kondisinya terlalu tua sehingga tidak mungkin untuk dikibarkan kembali, maka dibuatlah duplikat. Untuk dikibarkan di tiang 17 Meter Istana Merdeka, telah tersedia Bendera Merah Putih dari bahan Bendera (wool) yang dijahit 3 potong memanjang kain merah dan 3 potong memanjang kain putih kekuning-kuningan.<br />
Bendera Merah Putih duplikat Bendera Pusaka yang akan dibagikan ke daerah idealnya terbuat dari sutra alam dan alat tenun asli Indonesia, yang warna merah dan putihnya langsung ditenun menjadi satu tanpa dihubungkan dengan jahitan dan warna merahnya cat celup asli Indonesia.<br />
Pembuatan Duplikat Bendera Pusaka ini dilaksanakan oleh Balai Penelitian Tekstil Bandung dengan dibantu oleh PT Ratna di Ciawi Bogor. Dalam prakteknya pembuatan duplikat Bendera Pusaka, sukar untuk memenuhi syarat ideal yang ditentukan Bapak Husein Mutahar, karena cat asli Indonesia tidak memiliki warna merah yang standar dan pembuatan dengan alat tenun bukan mesin akan lama.<br />
Tanggal 5 Agustus 1969 di Istana Negara Jakarta berlangsung upacara penyerahan Duplikat Bendera Pusaka Merah Putih dan Reproduksi Naskah Proklamasi oleh Presiden Soeharto kepada Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I Seluruh Indonesia. Hal ini dimaksudkan agar pada waktu upacara peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan di masing-masing daerah dapat dikibarkan duplikat Bendera Pusaka dan pembacaan Naskah Proklamasi bersamaan dengan Upacara Peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan yang dilakukan di Istana Merdeka, Jakarta. Selanjutnya kedua benda tersebut juga di bagikan ke Daerah Tingkat II serta perwakilan-perwakilan Republik Indonesia di luar negeri.<br />
Bendera Duplikat mulai dikibarkan menggantikan Bendera Pusaka pada Peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1969 di Istana Merdeka, sedangkan Bendera Pusaka bertugas mengantar dan menjemput Bendera Duplikat yang dikibarkan/diturunkan. Pada tahun itu juga resmi anggota PASKIBRAKA adalah remaja SLTA se-tanah air yang merupakan utusan dari tiap-tiap propinsi. Setiap propinsi di wakili oleh sepasang remaja.<br />
Pada tahun 1973 Bapak Idik Sulaeman melontarkan suatu nama untuk anggota Pengibar Bendera Pusaka dengan sebutan PASKIBRAKA. PAS akronim dari Pasukan, KIB akronim dari Pengibar, RA berati bendera, KA berarti Pusaka. Mulai saat itulah resmi singkatan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka adalah PASKIBRAKA sampai saat ini.fuzie dan cynthiahttp://www.blogger.com/profile/12795394424438970519noreply@blogger.com0